20 Desember 2007

Alasan Untuk Tidak Sepenuh Hati Percaya Antivirus

Berikut alasan-alasan mengapa kita tidak harus 100% percaya dengan antivirus (meski sudah diupdate)
Definisi ataupun signature antivirus berasal dari sampel virus yang dikirimkan pelanggan. Dalam kata lain tidak ada antivirus yang bisa mendeteksi benda-benda yang mencurigakan sampai mendekati 100%. Ini seperti analogi polisi dan maling. Tidak ada ceritanya polisi datang duluan daripada maling.
Penggunaan teknologi untuk memprediksi benda-benda yang mencurigakan/ Teknologi untuk menyaring barang-barang berbahaya sebenarnya ada (kebanyakan sudah ditanamkan dalam antivirus) namun masih terbukti banyak ditembus virus.
Antivirus membuat kita cenderung was-was dan ketergantungan. Coba kita pikirkan ini baik-baik, bagaimana keadaan Anda apabila tidak ada koneksi internet dengan antivirus yang tidak update (lebih dari satu tahun)? Kebanyakan dari kita pasti merasakan was-was. Kita sering berpersepsi tentang adanya satu antivirus yang benar-benar super karena termakan kata-kata orang.
Antivirus tidak membuat kita jadi tidak hati-hati dan terlalu percaya diri. Kita sering mengalami kejadian dimana ketika antivirus kita sudah update kita merasa sudah bebas masalah. Ingatlah masih banyak virus lokal/asing yang baru yang belum banyak dikenali.
Jangan pernah berpikir kalau antivirus terus menemukan metode pendeteksian virus, para penulis virus (virus writer) bakalan berhenti melakukan riset untuk mengelabui/membunuh antivirus. Bahkan saya sering menjumpai mereka saling berbagi source code virus dan metode untuk mengelabui antivirus. Seperti yang saya bilang antivirus dan virus seperti polisi dan maling. Maling pasti akan menemukan cara untuk membuat modus baru… bukankah demikian ….

Tulisan ini saya buat bukan untuk tidak memakai antivirus sama sekali, namun untuk menunjukkan pada Anda semua kenyataan ketika menggunakan antivirus. Kita tetap membutuhkan antivirus sebagai sabuk keamanan, tidak lebih.

Tidak ada komentar: